Perbedaan Amoxicillin Dengan Amoxicillin Trihydrate Beserta Penjelasan Tentang Penggunaannya

Kenali Perbedaan Amoxicillin dan Amoxicillin Trihydrate

Pada kesempatan kali ini akan ada pembahasan mengenai Perbedaan Amoxicillin dengan Amoxicillin Trihydrate. Cara kerja dari Amoxicillin pada infeksi bakteri yaitu dengan cara memberikan hambatan sintesis dari bagian dinding sel bakteri ketika melipatgandakan diri.

Dengan demikian, pertumbuhan bakteri bisa dicegah. Amoxicillin merupakan obat yang masuk ke dalam golongan obat keras sehingga pemakaiannya harus sesuai dengan resep dan juga anjuran dari dokter.

Pada bagian indikasi dikatakan jika Amoxicillin bisa dikonsumsi oleh anak anak dan juga orang dewasa dengan dosis yang sesuai. Berikut ini akan ada pembahasan mengenai Perbedaan Amoxicillin dengan Amoxicillin Trihydrate beserta penjelasan tentang penggunaannya.

  1. Perbedaan Amoxicillin dengan Amoxicillin Trihydrate

Amoxicillin adalah obat antibiotik yang berfungsi untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Amoxicillin yang terkandung dalam berbagai sediaan obat (tablet, kapsul, atau sirup) ada dalam bentuk kimia trihydrate atau trihidrat, yang dikenal sebagai Amoxicillin Trihydrate.

Amoksisilin Trihydrate merupakan bentuk trihidrat (antibiotik semisintetik turunan) dari Amoxicillin dan dapat digunakan secara tunggal atau kombinasi dengan obat-obatan lain untuk mengobati berbagai infeksi bakteri.

Obat ini berperan sebagai antibakteri dan antimikroba.  Dengan demikian, perbedaan Amoxicillin dengan Amoxicillin Trihydrate sebenarnya terletak pada senyawa kimianya. Namun, keduanya memiliki kandungan yang sama.

Sediaan tablet Amoxicillin Trihydrate umumnya mengandung 500 mg Amoxicillin. Amoxicillin merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai dengan kandungan zat aktif yang dimiliki.

Amoxicillin yang beredar di pasaran juga ada yang dijual dengan nama Amoxicillin Trihydrate. Keduanya sama-sama digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.

  1. Kandungan dan Kegunaan Amoxicillin

Amoxicillin merupakan obat antibiotik yang biasa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada saluran pernapasan, saluran kemih, kulit, telinga, hidung, tenggorokan, dan sebagainya. Amoxicillin termasuk ke dalam golongan obat penisilin.

Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri di dalam tubuh. Mengutip jurnal Amoxicillin: A Broad Spectrum Antibiotic oleh Simar Preet Kaur (2011), obat Amoxicillin dapat digunakan untuk mencegah berbagai infeksi bakteri, seperti:

  • Bronkitis
  • Pneumonia
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak
  • Infeksi pada telinga, hidung, dan tenggorokan, termasuk sinusitis, infeksi telinga tengah (otitis media), tonsilitis, atau faringitis
  • Tonsilitis atau faringitis
  • Abses gigi
  • Infeksi saluran kemih
  • Infeksi pada ginjal atau pielonefritis
  • Radang paru-paru
  • Radang selaput lendir
  • Penyakit kelamin akibat infeksi bakteri, seperti gonore

Terkadang, Amoxicillin juga dikombinasikan dengan obat lain untuk mengobati gangguan pencernaan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.

  1. Anjuran Dosis Amoxicillin

Amoxicillin merupakan obat yang tersedia dalam bentuk tablet, sirup, kapsul, dan suntik. Perbedaan sediaan tersebut memiliki cara penggunaan dan dosis yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pasien. Berikut ini anjuran dosis dan aturan pakai obat Amoxicillin tablet secara umum sesuai dengan kondisi penyakitnya.

Dosis Amoxicillin Tablet untuk Infeksi Telinga, Hidung, dan Tenggorokan

  • Dewasa: dosis 500 mg setiap 12 jam, atau 250 mg setiap 8 jam. Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
  • Anak dan remaja usia 1-17 tahun: 25 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam atau 20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam. Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan.

Dosis Amoxicillin Tablet untuk Infeksi Saluran Pernapasan

  • Dewasa: dosis 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam. Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
  • Anak dan remaja usia 1-17 tahun: dosis 45 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam atau 40 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam. Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan.